Rabu, 02 Januari 2019

TENTANG STMIK-MJ

stmikmj2Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, kesehatan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, diselenggarakan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Salah satu  perguruan  tinggi yang diselenggarakan adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Muhammadiyah Jakarta (disingkat STMIK-MJ) yang saat ini memiliki 2 (dua) program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
STMIK Muhammadiyah Jakarta didirikan pada tanggal 10 Nopember 1992 sebagai perwujudan rapat Panitia Pendiri yang dibentuk dalam musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta tanggal 04 Nopember 1992 yang kemudian dikukuhkan dengan SK PWM tanggal 10 Nopember 1992 Nomor I.A/SK/1149/1992.
Sesuai dengan perkembangan Program Studi Tehnik Informatika, pada tahun 1991, PS. Tehnik Informatika mendapat Status “TERDAFTAR” dengan  Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Nomor : 99/DIKTI/Kep/2006  tanggal  12 April 1996.
Kemudian pada tahun 2001 PS. Tehnik Informatika memperoleh Akreditasi dari BAN PT Depdiknas RI dengan Peringkat Akreditasi B (Baik), sesuai dengan  SK. BAN.PT. Nomor: 038/BAN PT/Ak-IV/I/2001, tanggal 25 Januari 2001.
Sebagai persyaratan penyelenggaraan proses belajar mengajar maka pada tahun 2006 PS. Tehnik Informatika memperoleh perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi yang dikeluarkan oleh Dirjen DIKTI Depdiknas RI, dengan Surat Keputusan Nomor: 4744/D/T/2006 tanggal 11 Desember 2006 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Saat ini STMIK-MJ memiliki 4 Kampus dengan lokasi sbb :
Kampus Utama :
Jl. Kelapa Dua Wetan No. 17 – Ciracas
Jakarta Timur
Telp. (021) 8771.7489 – 8771.7490
Kampus A :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Matraman
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20, Kayu Manis – Matraman
Jakarta Timur.
Telp (021) 8258.7979, 8591.7858
Kampus B :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Bekasi
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 45
Bekasi.
Telp (021) 880.5084
Kampus C :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Depok
Jl. KH. Ahmad Dahlan I – Rawadenok, Rangkapan Jaya,
Pancoran Mas. Kota Depok.
Telp (021) 7788.8087

Menjawab tantangan Intel Vaunt, VSP luncurkan kacamata canggih Level

Rabu, 02 Jan 2019 14:25 WIB

Pesawat NASA Kirim Foto Pertama dari Objek di Tepi Tata Surya

Inilah foto pertama kiriman pesawat antariksa New Horizons dari Ultima Thule, objek di tepi Tata Surya. (Foto: NASA)Inilah foto pertama kiriman pesawat antariksa New Horizons dari Ultima Thule, objek di tepi Tata Surya. (Foto: NASA)
Jakarta - Pesawat antariksa milik NASA, New Horizons, berhasil mencapai objek terjauh yang berada di tepi tata surya, Ultima Thule. Sesampainya di Ultima Thule, New Horizons pun langsung mengambil foto dan mengirimnya ke Bumi.

Foto yang tiba ini memang masih terlihat buram dan hanya terlihat seperti gumpalan pixel. Tapi bentuk Ultima Thule, yang mirip dengan pin bowling, sudah terlihat cukup jelas untuk diteliti oleh para peneliti.

Foto ini sendiri diambil pada tanggal 31 Desember saat New Horizons masih dalam proses mendekati Ultima Thule. Terlihat Ultima Thule merupakan objek yang cukup panjang, dengan dua cuping yang terlihat jelas atau merupakan sistem dari dua objek yang orbitnya berdekatan.




"Jika itu merupakan dua objek yang berbeda, ini merupakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal seberapa dekat mereka mengorbit satu sama lain," ujar Principal Investigator New Horizons, Alan Stern saat konferensi pers, dikutip detikINET dari Space, Rabu (2/12/2019).

"Tapi saya bertaruh bahwa itu mungkin merupakan objek tunggal - itu bilobate. Dan jika saya salah, saya akan memberi tahu kalian besok," sambungnya.

Selain itu, tim misi New Horizons juga telah memiliki gambaran pasti tentang ukuran Ultima Thule. Objek ini memiliki panjang sekitar 35 kilometer dan lebar sekitar 15 kilometer.




Selain itu, foto ini juga berhasil memecahkan misteri mengapa New Horizons belum melihat variasi kecerahan dari Ultima Thule. Ternyata, dari sudut pandang New Horizons, Ultima Thule berputar seperti baling-baling, dengan sumbu rotasinya menghadap New Horizons.

New Horizons masih akan terus mengirimkan foto dan data tentang Ultima Thule untuk waktu yang lama. Semua datanya akan memebutuhkan waktu 20 bulan untuk diterima di Bumi. Foto Ultima Thule yang lebih jelas juga akan tiba di Bumi pada hari ini (2/1) waktu Amerika Serikat.

2019, Masa Depan Bitcoin di Indonesia Diprediksi Cerah

Bitcoin. Foto: Australia Plus ABCBitcoin. Foto: Australia Plus ABC
Jakarta - Mata uang virtual Bitcoin tengah anjlok di penghujung 2018, setelah melewati masa indahnya di tahun sebelumnya. Kendati begitu, tren tersebut takkan berlangsung, di mana kuartal pertama 2019 Bitcoin dilaporkan akan menanjak kembali.

Untuk mencapainya memang tak mudah, seperti regulasi virtual currency yang masih buram di indonesia. Selain itu, nilai tukarnya yang merosot pun jadi faktor lain konsumen tak lagi bergelut dengan cryptocurrency.



Menurut Ketua Himpunan Pemerhati Hukum Siber Indonesia (HPHSI) Galang Prayogo, merosotnya user Bitcoin bukan berarti pasar akan menjadi lesu usai pergantian tahun. Disampaikannya pasar Bitcoin diprediksi akan melonjak di tahun 2019. 

Menurut Galang, salah satu faktor yang mendorong naiknya pengguna Bitcoin adalah jika Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) yang dikabarkan telah mensahkan cryptocurrency sebagai komoditi, bisa segera menelurkan aturan main mata uang virtual ini sebagai jaminan hukum bagi para pemainnya. 

"Regulasi dari pemerintah bisa menjadi stimulus yang optimal untuk menghidupkan kembali pasar Bitcoin," kata Galang melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/1/2019). 

Pertengahan tahun ini, Galang melanjutkan, sudah ada kabar bahwa Bappepti telah mensahkan cryptocurrency sebagai komoditi untuk diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka.



"Kini tinggal kita menunggu pembahasan lebih lanjut antara Bappepti dan para penyelenggara atau penyedia cryptocurrency," sebutnya. 

Galang menambahkan, jika pembahasan mengenai cryptocurrency bisa rampung pada awal tahun 2019, pasar Bitcoin dapat dipastikan kembali bergairah. 

"Nilai tukar memang menjadi pertimbangan bagi para pemainnya, tetapi stimulus berupa aturan main yang jelas lebih menjadi faktor utama yang bisa membuat Bitcoin kembali ramai,